Pada Jumat, 3 Oktober 2025, situasi di Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Maluku, memanas akibat aksi blokade jalan yang dilakukan oleh warga setempat.

Aksi tersebut dipicu oleh insiden pelemparan rumah Kepala Desa Tala oleh sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Desa Seriholo.
Akibatnya, ruas jalan Trans Seram yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram terhenti total selama beberapa jam.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Maluku.
Ketegangan Antar Desa Memicu Konflik
Menurut keterangan Camat Amalatu, Rafly Alydrus, insiden bermula ketika sejumlah pemuda dari Desa Seriholo diduga mencuri kayu milik warga Desa Tala di kawasan hutan milik desa tersebut. Sebagai respons, Kepala Desa Tala mengambil foto para pelaku dengan ponselnya.
Tindakan ini memicu kemarahan para pemuda tersebut, yang kemudian mendatangi rumah Kepala Desa Tala dan melemparinya dengan batu. Tidak hanya itu, mereka juga merusak pintu mobil milik warga Tala dan mengancam keselamatan mereka.
Warga Tala Tuntut Aparat Bertindak Tegas
Merasa tidak puas dengan kejadian tersebut, warga Desa Tala melakukan aksi blokade jalan Trans Seram sebagai bentuk protes. Mereka menuntut agar aparat kepolisian segera menangkap para pelaku pelemparan rumah Kepala Desa dan perusakan mobil warga.
Aksi ini menyebabkan terganggunya akses transportasi darat yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram. Sehingga mempengaruhi mobilitas masyarakat dan distribusi barang kebutuhan pokok.
Baca Juga: Pemkot Ambon Bantu 13 Korban Bencana Bangun Rumah Baru
Upaya Pemerintah dan Aparat Keamanan

Untuk meredakan ketegangan, Kepala Seksi Humas Polres SBB, Ipda Asep Soissa. Menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Tala dan meminta agar warga membuka blokade jalan.
Ia juga mengimbau agar masalah ini diselesaikan melalui jalur hukum dan tidak diselesaikan secara kekerasan. Pihak kepolisian berjanji akan menindaklanjuti laporan warga dan melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.