Peristiwa kebakaran kapal terjadi pada Kamis, di Perairan Banda tepatnya di depan Pulau Karaka, Kecamatan Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Kapal Layar Motor (KLM) Sarana Perkasa, yang mengangkut 35 ton minyak tanah, dilaporkan terbakar akibat kebakaran yang diduga berasal dari mesin alkon.
Berikut ini Info Kejadian Maluku akan memberikan rangkaian informasi menarik lainnya tentang insiden kebakaran kapal pengangkut minyak tanah di Perairan Banda.
Kronologi Kebakaran Kapal Sarana Perkasa
KLM Sarana Perkasa awalnya bertolak dari Pelabuhan Ima Marina, Kota Masohi, dengan tujuan mengantarkan minyak tanah ke daerah tujuan. Menurut keterangan Kapolsek Banda, AKP Kasim Rahayamtel, kapal menghadapi arus laut yang cukup kuat saat berada di Perairan Banda depan Pulau Karaka.
“Namun saat tiba di Perairan Banda, tepat di depan Pulau Karaka, kapal yang mengangkut 35 ton minyak tanah itu dihantam arus laut sehingga tersangkut di perairan dangkal dan nyaris tenggelam,” jelas Kasim.
Kondisi tersebut membuat nakhoda kapal, Usman, segera menghubungi kerabatnya untuk meminta bantuan evakuasi muatan minyak tanah. Tidak lama kemudian, satu speedboat datang ke lokasi untuk membantu proses pemindahan muatan kapal.
Proses Evakuasi dan Terjadinya Kebakaran
Saat proses pemindahan minyak tanah ke speedboat berlangsung, tiba-tiba terjadi kebakaran. Menurut Kapolsek Banda, sumber api berasal dari mesin alkon yang digunakan untuk memindahkan minyak.
“Dalam proses evakuasi terhadap muatan minyak tanah, tiba-tiba terjadi kebakaran. Api diduga berasal dari mesin alkon yang dipakai untuk melakukan evakuasi sehingga kapal terbakar habis bersama muatannya,” tambah Kasim.
Kebakaran ini berlangsung cepat, membuat seluruh kapal beserta 35 ton minyak tanah ludes terbakar. Api yang membesar membuat situasi di lokasi menjadi panik, namun proses evakuasi awak kapal berjalan lancar berkat koordinasi cepat antara nakhoda dan tim penyelamat.
Baca Juga: Brimob Polda Maluku Diproses Khusus Usai Diduga Perkosa Gadis 16 Tahun
Evakuasi Nakhoda dan ABK Kapal
Nakhoda Usman beserta empat ABK berhasil dievakuasi dengan selamat. Mereka dievakuasi menggunakan speedboat yang sebelumnya datang untuk memindahkan muatan minyak tanah. Berkat tindakan cepat nakhoda dan kerabatnya, korban jiwa berhasil dihindari dalam insiden ini.
Pihak kepolisian bersama tim SAR segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan awal dan memastikan keselamatan seluruh awak kapal. Kasim menekankan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap investigasi.
Dampak Lingkungan dan Risiko Kebakaran
Kebakaran kapal pengangkut minyak tanah tentu menimbulkan kekhawatiran terkait dampak lingkungan di Perairan Banda. Minyak tanah yang tumpah ke laut berpotensi mencemari perairan, mengganggu ekosistem laut, dan menimbulkan risiko kebakaran tambahan jika tidak segera ditangani.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat dan nelayan yang berada di sekitar lokasi untuk menjaga jarak aman dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama. Selain itu, langkah cepat pemadaman dan evakuasi muatan minyak tanah menjadi kunci utama mencegah dampak yang lebih besar.
Polisi Mendalami Penyebab Kebakaran dan Tindakan Lanjutan
Polisi kini tengah mendalami insiden ini. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan mesin alkon untuk memastikan penyebab awal kebakaran.
- Wawancara dengan nakhoda dan ABK untuk mengetahui kronologi detil saat kebakaran terjadi.
- Pemantauan lokasi untuk mencegah potensi tumpahan minyak lebih luas yang dapat merusak lingkungan laut.
Kasus ini menegaskan pentingnya prosedur keselamatan saat mengangkut bahan bakar di laut, terutama di perairan dengan arus kuat seperti Banda. Polisi berjanji akan mengungkap motif kebakaran serta memastikan pihak terkait bertanggung jawab jika ada kelalaian yang menimbulkan risiko.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Maluku dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Maluku.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari detik.com