Seorang nelayan berusia 42 tahun dilaporkan hilang saat melaut menuju lokasi rumpon di Perairan Sulawesi Selatan dini hari.
Perahu korban ditemukan terapung kosong, sementara tim SAR Makassar bersama warga setempat melakukan pencarian intensif meski ombak dan arus tinggi menyulitkan. Keluarga dan masyarakat terus berdoa dan berharap korban ditemukan selamat.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Maluku.
Tenggelam Saat Berlayar di Perairan Sulawesi Selatan
Seorang nelayan asal Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang saat melaut menuju lokasi rumpon pada Selasa dini hari. Pria bernama Masykur (42) itu berangkat seorang diri menggunakan perahu kecil bermesin tempel sekitar pukul 03.00 WITA.
Keluarga yang cemas segera melapor ke aparat desa dan tim Basarnas Makassar setelah menemukan perahunya terapung di tengah laut, kosong tanpa pengemudi. Di dalam perahu itu ditemukan satu unit ponsel dan pakaian Masykur yang terlipat rapi di kursi belakang perahu.
Menurut keterangan istri korban, Masykur memiliki kebiasaan berangkat ke rumpon setiap dua hari sekali untuk mencari ikan cakalang. Biasanya, ia akan kembali ke rumah sebelum matahari terbenam. Namun kali ini, sinyal dari ponselnya hilang sejak pagi hari, membuat keluarga mulai khawatir akan keselamatannya.
Operasi Penyelamatan Oleh Tim SAR
Tim Basarnas Makassar bersama Polairud dan nelayan setempat langsung melakukan pencarian begitu laporan diterima. Operasi pencarian dimulai dari lokasi ditemukannya perahu korban, sekitar lima mil laut dari Pantai Punaga. Kondisi arus laut yang deras dan gelombang mencapai dua meter.
Kepala Basarnas Makassar, Muhammad Aulia, menjelaskan bahwa timnya telah menyisir area seluas 10 mil laut menggunakan kapal karet dan perahu nelayan. “Kami fokus di sekitar rumpon dan jalur pulang korban. Sementara ini, kami baru temukan baju dan ponsel di perahu.
Pencarian juga dibantu oleh warga sekitar dengan cara menyusuri pantai menggunakan perahu kecil. Beberapa nelayan turut menyelam di titik-titik yang dianggap rawan. Namun hingga Rabu pagi, hasil masih nihil. Basarnas menyatakan akan memperluas area pencarian jika korban belum ditemukan dalam waktu 48 jam.
Baca Juga: Wapres Gibran Diserbu Pedagang Saat Blusukan di Pasar Mardika Ambon
Diduga Korban Jatuh Akibat Kelelahan
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, petugas menduga korban terjatuh ke laut saat sedang berdiri di perahu untuk mengatur alat pancing. Tidak ditemukan tanda-tanda benturan atau kerusakan pada perahu, sehingga kemungkinan besar korban jatuh secara tidak sengaja akibat kehilangan keseimbangan.
Beberapa rekan sesama nelayan menuturkan bahwa Masykur memang dikenal sering melaut sendirian dan kerap bekerja hingga larut malam. Kelelahan dan ombak tinggi diduga menjadi penyebab utama insiden ini. Selain itu, korban tidak memakai jaket pelampung saat terakhir terlihat berangkat ke laut.
Kapolsek Mangarabombang, Iptu Syahrul, menyampaikan bahwa pihak kepolisian akan tetap berkoordinasi dengan Basarnas dan keluarga korban untuk memantau perkembangan pencarian. Ia juga mengingatkan nelayan lain agar tidak melaut sendirian terutama pada saat cuaca sedang tidak bersahabat.
Doa dan Harapan Dari Keluarga serta Masyarakat
Keluarga korban masih berharap Masykur dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Sejumlah kerabat dan warga terus berkumpul di tepi pantai untuk memantau hasil pencarian sejak pagi. Istri korban terlihat menangis dan berulang kali menyebut nama suaminya setiap kali perahu Basarnas kembali dari laut.
Kepala Desa Punaga, Hasanuddin, turut hadir mendampingi keluarga selama proses pencarian. Ia mengatakan bahwa warga siap membantu dengan menyediakan logistik dan transportasi bagi tim SAR yang bekerja tanpa henti. “Kami semua berharap Masykur bisa segera ditemukan.
Menjelang malam hari, tim pencarian memutuskan menghentikan sementara operasi karena cuaca kembali memburuk. Ombak tinggi dan angin kencang dikhawatirkan dapat membahayakan petugas di lapangan. Operasi pencarian akan dilanjutkan pada Kamis.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Maluku dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Maluku.