Pada Sabtu pagi, wilayah Provinsi Maluku diguncang oleh gempa tektonik berkekuatan sekitar 6,4 magnitudo belum ada laporan kerusakan meterial.

Getaran dirasakan cukup kuat di beberapa titik seperti Saumlaki di Kepulauan Tanimbar (skala III-IV MMI). Meski demikian, hingga laporan terbaru belum ada catatan kerusakan ataupun korban jiwa yang dikonfirmasi secara resmi.
Gempa ini juga telah dianalisis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa gempa tersebut berada dalam mekanisme yang umum di wilayah tersebut yakni di zona pertemuan beberapa lempeng tektonik besar seperti Lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Maluku.
Analisis Penyebab Gempa
Menurut BMKG, gempa ini termasuk jenis gempa tektonik yang muncul dari aktivitas patahan atau sesar di bawah laut di wilayah Maluku yang berada di zona pertemuan beberapa lempeng tektonik besar. Salah satu sesar yang disebut terlibat adalah Sesar Utara Pulau Seram.
Kedalaman yang relatif besar (144 km) cenderung mengurangi potensi kerusakan yang ditimbulkan di daratan meskipun magnitudonya cukup tinggi. Hal ini salah satu faktor mengapa belum ada laporan kerusakan signifikan hingga saat ini.
Dampak dan Kondisi Lapangan
Warga di beberapa wilayah Maluku melaporkan bahwa getaran gempa terasa seperti guncangan sedang yang berlangsung beberapa detik, Membuat perabot rumah sedikit bergoyang.
Namun tidak ada laporan kerusakan struktural yang signifikan. Seperti retak dinding atau keruntuhan bangunan. Media mencatat bahwa kondisi masyarakat saat ini relatif tenang dan belum banyak beredar informasi bahwa infrastruktur rusak.
Meski demikian, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan dan melakukan pengecekan pada kondisi bangunan mereka terutama bangunan tua atau yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan ringan untuk memastikan tidak ada risiko terhadap keselamatan.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Tanimbar, Tidak Berpotensi Tsunami
Tindakan Cepat Masyarakat

Sebagai langkah antisipasi, BMKG bersama lembaga penanggulangan bencana setempat meminta warga melakukan pengecekan mandiri memastikan tidak ada keretakan pada dinding tikungan atau kolom, memeriksa instalasi listrik dan gas. Serta menjauh dari bangunan yang terlihat goyah atau rawan.
Sekolah-sekolah dan tempat publik di Maluku juga dianjurkan untuk mengecek struktur bangunan mereka sebelum digunakan kembali secara normal.
Orang tua dan pengelola gedung disarankan untuk membicarakan rencana evakuasi dan mengenalkan jalur keluar darurat kepada anak-anak dan penghuni gedung.
Selain itu, masyarakat diimbau mengikuti informasi gempa resmi melalui kanal BMKG atau InaTEWS. Dan tidak terpancing oleh isu hoaks atau video yang belum diverifikasi.
Makna dan Pelajaran Dari Peristiwa
Meskipun tidak menimbulkan kerusakan besar. Gempa ini menjadi pengingat bahwa wilayah Maluku tetap berada dalam zona rawan seismik dan setiap kejadian gempa termasuk yang relatif kurang merusak patut disikapi dengan serius.
Fakta bahwa kedalaman gempa cukup besar dan belum memicu kerusakan tidak boleh membuat masyarakat lengah.
Lebih jauh, kejadian ini menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam hal penanganan gempa bumi mulai dari perencanaan bangunan tahan gempa. Sistem peringatan dini yang baik, hingga edukasi masyarakat secara berkelanjutan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi guncangan.
Pemerintah daerah dan masyarakat harus terus meningkatkan kesiapsiagaan agar jika terjadi gempa lebih kuat, dampaknya dapat diminimalkan.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Maluku, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Maluku sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com