Diplomasi keamanan antara Polda Maluku dan Parlemen Belanda merupakan contoh nyata bagaimana pendekatan humanis dan kolaboratif dapat membentuk citra keamanan.

Salah satu contoh menarik adalah pertemuan antara Polda Maluku dan Parlemen Kerajaan Belanda di Ambon, Juli 2025, yang bukan hanya simbolik tapi sarat makna dan potensi strategis.
Dalam Info Kejadian Maluku ini akan dijabarkan beberapa aspek penting dari pertemuan tersebut.
Konteks dan Latar Sejarah
Maluku memiliki akar sejarah panjang dengan Belanda mulai dari era VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) hingga Kerajaan kolonial. Banyak prajurit KNIL (tentara kolonial Belanda) asal Maluku yang bermigrasi ke Belanda setelah pembubaran. Membentuk diaspora yang kini menjadi jembatan budaya, ekonomi, dan sosial antara kedua wilayah.
Berbeda dengan era kolonial, masa kini diplomasi keamanan yang melibatkan kedua pihak lebih berorientasi pada kemitraan akar rumput dan pendekatan humanis.
Sebelumnya, terdapat inisiatif seperti kerja sama Polri dengan IOM (International Organization for Migration) yang didukung Belanda, yang berfokus pada reformasi kepolisian dan Polmas (Polisi Masyarakat) di Maluku, Papua, dan Papua Barat antara 2004–2016
Kunjungan Konsul Kehormatan Belanda ke Polda Maluku
Konsul Kehormatan Belanda di Ambon, Kun Kusno, resmi menemui Kapolda Maluku Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan. Pertemuan ini difokuskan pada penguatan hubungan diplomatik melalui aspek keamanan serta sinergi dalam pengembangan sektor kelautan, pertanian, dan pariwisata Maluku.
Dalam pertemuan penuh keakraban itu, Kapolda menyampaikan komitmennya terhadap stabilitas keamanan sebagai fondasi pembangunan ekonomi, mencerminkan pendekatan keamanan yang berbasis kemitraan dan pastoral, bukan otoriter.
Baca Juga: Proyek Coastal Road Ambon Rp 20 Triliun Siap Menjadi Ikon Baru di Maluku
Kunjungan Delegasi Parlemen Belanda

Puncak diplomasi keamanan terjadi, saat delegasi Parlemen Kerajaan Belanda dipimpin Ketua Komite Urusan Luar Negeri Jesse Klaver mengunjungi Polda Maluku.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi memuji pendekatan humanis Polda Maluku yang merawat keragaman etnis, budaya, dan agama melalui kemitraan tokoh adat, agama, dan komunitas sipil.
Wakapolda Brigjen Imam Thobroni menegaskan bahwa keamanan tidak bisa dijaga sendirian oleh aparat. Melainkan harus lewat kolaborasi dan dialog yang berkelanjutan. Pendekatan seperti ini kini menjadi contoh diplomasi keamanan bagi negara sahabat.
Mengapa Diplomasi Keamanan Lokal Ini Penting?
Pendekatan Polda Maluku yang membangun relasi dengan tokoh masyarakat setempat bukan hanya soal menjaga ketertiban; ini model demokrasi berbasis empati dan dialog sesuatu yang beresonansi dengan prinsip keamanan internal Belanda.
Kunjungan parlemen menunjukkan bahwa diplomasi keamanan tidak hanya tentang hubungan antar pemerintahan pusat. Pemerintah daerah dan institusi penegak hukum lokal dapat menjadi aktor penting dalam diplomasi praktis dan strategis.
Kemitraan keamanan ini bisa menjadi pintu masuk untuk kerja sama yang lebih luas: kapasitas penegakan hukum. Pertukaran pengalaman deradikalisasi, hingga kolaborasi pembangunan ekonomi, pariwisata, dan budaya melalui diaspora Maluku di Belanda.
Kesimpulan
Diplomasi keamanan antara Polda Maluku dan Parlemen Belanda merupakan contoh nyata bagaimana pendekatan humanis dan kolaboratif dapat membentuk citra keamanan progresif di ranah internasional.
Dari kunjungan Konsul Kehormatan hingga apresiasi parlemen terhadap metode penegakan hukum toleran. Tindakan ini menggarisbawahi bahwa diplomasi bersandar pada kepercayaan dan kerjasama, bukan dominasi.
Ke depan, momentum ini harus diolah sebagai peluang untuk memperluas diplomasi multidimensi melibatkan keamanan, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Jika dikelola dengan visioner, kolaborasi ini dapat menjadi laboratorium transformasi keamanan dan kerjasama lokal-internasional yang berkelanjutan.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Maluku. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Maluku sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari tribratanews.maluku.polri.go.id
- Gambar Kedua dari www.antaranews.com