Badan Gizi Nasional (BGN) secara tegas menolak rencana penutupan delapan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Maluku.

Rencana penutupan yang diusulkan pemerintah daerah dianggap dapat menghambat akses masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Terhadap makanan bergizi di wilayah kepulauan yang sulit dijangkau.
BGN menilai langkah tersebut justru berpotensi menimbulkan ketimpangan pelayanan dan mengganggu keberlanjutan program nasional pemberantasan gizi buruk.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Maluku.
Latar Belakang Program MBG di Maluku
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif nasional yang dikembangkan pemerintah untuk menyediakan makanan dengan nutrisi yang cukup bagi anak-anak di sekolah, PAUD, dan kelompok rentan lain.
Di Provinsi Maluku, program ini berjalan dengan sejumlah dapur yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Pemerintah daerah sebelumnya menyampaikan bahwa dapur-dapur ini sangat penting mengingat kondisi geografis Maluku yang terdiri dari pulau-pulau sehingga distribusi pangan dan logistik menjadi tantangan tersendiri.
Namun belakangan muncul isu bahwa beberapa dapur SPPG di Maluku akan ditutup oleh BGN sebuah keputusan yang kemudian memicu penolakan dari pihak BGN sendiri.
Rencana Penutupan Dapur MBG di Maluku
Menurut informasi yang beredar, pemerintah daerah setempat mempertimbangkan penutupan delapan dapur SPPG program MBG di Maluku dengan alasan kondisi operasional yang dianggap belum optimal.
Faktor-faktor yang disebut termasuk buruknya standar higienitas, distribusi yang terlambat. Dan biaya pengoperasian yang tinggi di wilayah kepulauan. Penutupan direncanakan sebagai bagian dari evaluasi dan restrukturisasi agar program menjadi lebih efisien dan aman secara kualitas.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah daerah melihat opsi penutupan sebagai langkah cepat untuk mencegah potensi kerugian, keracunan makanan, atau pemborosan anggaran.
Namun rencana ini menimbulkan kekhawatiran karena akan berdampak pada penerima manfaat MBG dan mungkin meningkatkan beban logistik serta distribusi kembali.
Baca Juga: Kapolda Maluku Cek Kesiapan Patroli Respon Time Harus Siaga di Lapangan
BGN Tolak Penutupan

BGN secara tegas menolak rencana penutupan delapan dapur MBG tersebut. Alasan utama yang dikemukakan adalah bahwa penutupan massal dapur di wilayah yang memerlukan justru bisa memutus akses pangan bergizi bagi anak-anak dan kelompok rentan.
Menurut BGN, sebaiknya dilakukan evaluasi menyeluruh dan perbaikan standar operasional daripada penutupan langsung.
Dalam pernyataannya, BGN menegaskan bahwa fokus program MBG tetap pada perluasan akses dan peningkatan kualitas, bukan pengurangan titik layanan.
Organisasi ini menilai bahwa di Maluku dengan kondisi geografis kepulauan dapur-dapur tersebut justru memiliki fungsi strategis. Opsi penutupan dinilai akan membawa dampak negatif, seperti meningkatnya biaya logistik dan menurunnya jangkauan program.
Tantangan Operasional di Maluku
Operasional dapur MBG di Maluku menghadapi tantangan yang tidak kecil. Kondisi geografis yang terdiri dari banyak pulau menyebabkan jarak antar sekolah dan dapur sering cukup jauh, sehingga membutuhkan sistem distribusi khusus dan biaya tambahan.
Selain itu, standar kebersihan dan sertifikasi lahan atau fasilitas sering mengalami hambatan di wilayah terpencil.
Penutupan delapan dapur tanpa pengganti yang memadai bisa memperburuk situasi: sekolah-sekolah yang selama ini menerima dukungan MBG bisa kehilangan layanan. Dan menjadi beban bagi orang tua siswa atau sekolah untuk mencari alternatif.
BGN mengingatkan bahwa penutupan harus disertai rencana transisi dan peningkatan kualitas sehingga tidak terjadi ‘lubang layanan’ bagi penerima manfaat.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Maluku, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Maluku sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari nasional.kompas.com