Polda Maluku resmi mengerahkan pesawat patroli udara milik Polri Beechcraft 1900D dalam upaya mencari 11 awak kapal ABK di perairan Laut Banda.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari operasi Search and Rescue (SAR) terpadu yang juga melibatkan tim dari instansi lain. Kebijakan pengerahan pesawat mendapat komando langsung dari Kapolda Maluku Dadang Hartanto, yang menekankan bahwa keselamatan warga termasuk awak kapal yang hilang adalah “prioritas utama.”
Semua sumber daya Polri diminta untuk digerakkan secara maksimal dan terkoordinasi. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Maluku.
Kronologi Insiden
Kapal KM Maluku Prima Makmur 03 berangkat dari Pelabuhan Tulehu pada 8 November 2025 dengan tujuan spot memancing di Laut Banda.
Namun pada 20 November 2025 sekitar pukul 17.50 WIT, kapal dilaporkan terbakar di koordinat 4°33′52.20″S – 128°48′33.55″E. Penerimaan laporan kebakaran kemudian memicu respon darurat.
Pada hari berikutnya, tim SAR gabungan menemukan bangkai kapal yang kemudian dipastikan sebagai KM Maluku Prima Makmur 03 terapung di tengah laut.
Tetapi tanpa satu pun dari 11 ABK di dalamnya. Kapal berada dalam kondisi hangus, bagian atasnya rusak berat, dan terus mengapung di perairan Laut Banda.
Upaya Pencarian Dari Udara
Setelah penemuan bangkai kapal, Polda Maluku bersama Basarnas Ambon dan tim SAR melanjutkan pencarian korban. Lewat pengoperasian Beechcraft 1900D.
Tim udara menyisir area luas dengan pola manuver berlapis termasuk manuver “S‑pattern” dan zigzag untuk memaksimalkan cakupan observasi dari udara. Jalur pencarian mengikuti analisis arus laut dan arah angin serta koordinat prioritas yang telah ditetapkan tim SAR.
Dalam operasi udara, pesawat lepas landas dari Bandara Pattimura Ambon dan melintasi perairan antara Pulau Ambon dan Pulau Seram, lalu diarahkan ke utara Laut Banda.
Setelah menyisir sisi barat Banda Neira, pesawat kembali ke Ambon melalui rute barat laut. Sayangnya, pada hari pertama pencarian lewat udara, korban belum berhasil ditemukan.
Pencarian juga tetap dilakukan lewat laut menggunakan kapal patroli serta melibatkan koordinasi dengan kapal nelayan sekitar dan unsur militer/patroli laut, jika memungkinkan.
Upaya terus digencarkan dengan harapan menemukan titik terang lokasi korban atau sekurang‑kurangnya petunjuk keberadaan mereka.
Baca Juga: Tragedi Laut Banda, Kapal Maluku Prima Makmur 03 Terbakar, Pencarian ABK
Temuan Bangkai KM Prima Makmur 03

Temuan bangkai KM Maluku Prima Makmur 03 sempat menjadi harapan awal dalam pencarian. Namun upaya penyisiran baik lewat udara maupun laut selama beberapa hari tidak membuahkan hasil dalam menemukan 11 awak kapal. Hingga akhir operasi SAR (sekitar 7 hari sejak kebakaran), pencarian dinyatakan nihil.
Pihak SAR bersama keluarga korban akhirnya mengambil keputusan untuk menghentikan operasi pencarian. Kendati demikian, jika di kemudian hari muncul informasi baru terkait keberadaan awak kapal, operasi bisa dibuka kembali.
Keputusan Menghentikan Operasi
Setelah tujuh hari pencarian intensif (udara dan laut), tim SAR bersama Polda Maluku memutuskan menghentikan operasi resmi pada 27 November 2025. Keputusan ini diambil setelah evaluasi hasil pencarian yang nihil, dan berdasarkan kesepakatan bersama keluarga korban serta potensi SAR.
Meskipun operasi resmi dihentikan, agar tetap ada kemungkinan bila ada laporan baru, Polda Maluku menyatakan bahwa pencarian bisa dibuka kembali jika ditemukan informasi baru. Pernyataan ini menggambarkan bahwa harapan keluarga korban masih dipertahankan, betapapun tipis peluangnya.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Maluku, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Maluku sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.malukuterkini.com