Posted in

Tulisan Pertamina di Atap SPBU di Ambon Terbakar, Akibat Korsleting Listrik

Tulisan “Pertamina” yang terpasang di atap SPBU Kebun Cengkeh, Ambon, terbakar akibat korsleting listrik pada lampu neon huruf-huruf nama SPBU.

Tulisan Pertamina di Atap SPBU di Ambon Terbakar, Akibat Korsleting Listrik

Security SPBU yang bernama Rendy Ely (34) pertama-tama menyadari api kecil muncul dari lampu neon huruf-huruf nama Pertamina. Api kecil itu seketika memicu kepanikan ringan bagi warga maupun petugas SPBU yang tengah berada di area pengisian bahan bakar.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Maluku.

Dugaan Korsleting Listrik Jadi Pemicu Utama

Penyelidikan awal yang dilakukan oleh Polresta Ambon menyimpulkan bahwa korsleting listrik menjadi penyebab paling kuat insiden ini. Menurut Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Janet S. Luhukay, api muncul karena adanya hubungan arus listrik pada sistem lampu tulisan yang terpasang di atap. Hal ini memicu percikan dan memicu kebakaran pada bagian lampu.

Korsleting listrik secara teknis bisa terjadi karena berbagai sebab: kabel yang sudah rapuh, sambungan lemah, isolasi rusak, atau arus listrik yang melewati beban listrik yang tidak sesuai kapasitasnya.

Dalam kasus di SPBU Kebun Cengkeh, api muncul di bagian huruf / logo yang dipasang dalam bentuk lampu di atap. Menunjukkan bahwa sistem kelistrikan papan reklame tulisan itu kemungkinan tidak dirancang atau dirawat dengan ketat.

Dalam dugaan tersebut, petugas kepolisian dan tim forensik listrik akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap instalasi listrik, kabel, panel, dan sambungan ke lampu tersebut, untuk memastikan apakah benar korsleting atau ada faktor lain seperti kegagalan insulasi atau kerusakan komponen listrik.

Respon Cepat Petugas dan Warga

Sikap tanggap petugas SPBU dan keamanan menjadi faktor kunci agar kebakaran tidak meluas. Begitu percikan api terdeteksi, mereka segera memutus aliran listrik dan mengambil APAR. Sebagai penguat, mobil Damkar datang tak lama kemudian untuk membantu memastikan api benar-benar padam.

Karyawan SPBU, petugas keamanan, dan warga sekitar juga turut membantu mengatur situasi dan menghindari kepanikan. Meskipun area itu adalah zona pengisian bahan bakar yang sangat rawan, mereka bersama-sama menjaga agar api tidak merembet ke bagian pompa atau tangki bahan bakar. Tindakan cepat tersebut membatasi kerusakan materiil hanya pada lampu tulisan “Pertamina” di bagian atap.

Selama proses penanganan, jalan di sekitar SPBU, yaitu Jalan Jenderal Sudirman, sempat mengalami kemacetan dan lalu lintas sedikit terganggu. Namun petugas keamanan lalu lintas dan kepolisian membantu menata kendaraan agar tidak mengganggu proses pemadaman.

Baca Juga: Peristiwa Kebakaran Ponegoro, Kronologi Dampak dan Pemadamaan

Dampak Materiil dan Penutupan Sementara

Dampak Materiil dan Penutupan Sementara

Akibat kebakaran ini, SPBU Kebun Cengkeh sempat ditutup untuk pengisian BBM. Karena bagian sign box atau neon box yang memuat logo Pertamina rusak dan dianggap berpotensi membahayakan konsumen jika masih beroperasi tanpa pengecekan menyeluruh. Beberapa media lokal melaporkan bahwa logo / sign box tersebut terbakar dan tidak bisa langsung diperbaiki sehingga operasional SPBU dihentikan sementara.

Kerugian materiil yang dialami SPBU termasuk kerusakan pada lampu tulisan, struktur sign box, instalasi listrik yang mendukung tulisan itu, serta kemungkinan biaya perbaikan dan inspeksi ulang sistem kelistrikan. Bagian atap sekitar logo perlu diperiksa ulang agar tidak ada sisa kerusakan tersembunyi yang dapat memicu kebakaran kembali.

Pihak SPBU harus memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman dan layak sebelum membuka kembali layanan pengisian BBM. Petugas pun kemungkinan besar harus memasang pengamanan tambahan, mengganti kabel atau komponen yang rusak, dan melakukan uji kelistrikan.

Pelajaran Keselamatan di Zona Berisiko Tinggi

Insiden ini menyuguhkan pelajaran penting bahwa di lokasi dengan risiko tinggi seperti SPBU dengan bahan bakar mudah terbakar penataan sistem listrik harus jauh lebih ketat. Lampu reklame, neon box, dan instalasi papan nama harus dirancang sesuai standar kelistrikan yang aman, menggunakan bahan tahan api, kabel bermutu tinggi, sambungan kuat, dan proteksi atas beban arus lebih (MCB, sekering).

Perawatan berkala sangat penting pemeriksaan kabel secara rutin, penggantian isolasi yang aus, pengecekan sambungan dan grounding yang baik. Pemasangan lampu outdoor di atap atau tempat terbuka juga memerlukan proteksi terhadap cuaca (hujan, panas, kelembaban) agar tidak merusak kabel dan komponen listrik.

SPBU sebagai lokasi penyimpanan dan distribusi bahan bakar perlu menyusun prosedur keselamatan listrik dan kebakaran yang sangat ketat. Komponen kelistrikan di area reklame atau papan nama tidak boleh diabaikan sebagai bagian terpisah dari sistem keamanan SPBU.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Maluku, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Maluku sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari ekbis.harianjogja.com