Posted in

Tragedi Ombak di Pulau Kelang: Pemakaman Hancur, Tulang Berserakan

Komplek pemakaman di Pulau Kelang, Maluku, mengalami kerusakan parah akibat gelombang ombak tinggi dan abrasi yang terjadi selama sepekan terakhir.

Tragedi Ombak di Pulau Kelang: Pemakaman Hancur, Tulang Berserakan

Lebih dari seratus makam hancur, dan tulang-belulang dari makam yang rusak berserakan di sekitar lokasi. Warga setempat berupaya memindahkan tulang-belulang tersebut ke tempat yang lebih aman untuk menghormati leluhur dan menjaga kesakralan lokasi.

Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam sekaligus menuntut perhatian pemerintah terkait perlindungan situs pemakaman yang sangat sakral ini. Di bawah ini akan membahas kerusakan komplek pemakaman di Pulau Kelang, Maluku, yang hancur disapu ombak serta upaya warga dan pemerintah dalam menghadapi dampak tersebut.

Kronologi Kerusakan Kompleks Pemakaman

Kerusakan komplek pemakaman di Pulau Kelang terjadi setelah desa tersebut dilanda cuaca buruk dengan gelombang tinggi selama satu minggu terakhir. Gelombang dan abrasi yang terus-menerus menghantam pantai menyebabkan lebih dari 100 makam hancur berantakan.

Tulang-belulang yang semula tersembunyi di dalam makam pun terhempas oleh gelombang. Tulang-belulang tersebut berserakan di sekitar area pemakaman, menimbulkan pemandangan yang memilukan bagi warga.

Upaya Warga Memulihkan dan Memindahkan Tulang Belulang

Setelah kejadian, warga desa berbondong-bondong mendatangi lokasi pemakaman yang rusak untuk mengumpulkan tulang-belulang yang berserakan dan memindahkannya ke tempat yang lebih aman.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga kesucian dan kehormatan makam serta mengantisipasi kerusakan lebih lanjut akibat ombak yang masih terus datang selama musim timur. Warga berharap dengan pemindahan ini, tulang-belulang dan makam yang tersisa dapat terlindungi dari ancaman gelombang laut.

Baca Juga: Proyek Bendungan Way Apu Senilai Rp 2,1 T, Siap Dukung Ketahanan Pangan

Penyebab Kerusakan dan Kondisi Talud Penahan Ombak

Tragedi Ombak di Pulau Kelang: Pemakaman Hancur, Tulang Berserakan

Kepala Desa Persiapan Tihu, La Ode Usman Imadi, menyatakan bahwa talud penahan ombak yang ada di sekitar pemakaman tidak mampu menahan serangan gelombang yang terus-menerus. Talud tersebut mengalami kerusakan sehingga gelombang tinggi dapat dengan mudah menghantam dan merusak makam.

Kondisi ini memperparah abrasi di sekitar komplek pemakaman. Hal tersebut juga mengancam keselamatan makam lainnya yang masih ada di lokasi tersebut. Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan untuk memperbaiki talud agar kerusakan serupa tidak terulang kembali.

Dampak Sosial dan Budaya Bagi Warga Pulau Kelang

Kerusakan komplek pemakaman bukan hanya masalah fisik, tetapi juga membawa dampak sosial dan budaya yang mendalam. Makam merupakan tempat sakral yang mengandung nilai sejarah dan kekerabatan yang kuat bagi masyarakat setempat.

Hancurnya makam dan berserakannya tulang-belulang menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya warisan leluhur dan mengganggu ketenangan spiritual warga. Oleh karena itu, upaya pemulihan dan perlindungan situs pemakaman menjadi prioritas bagi komunitas Pulau Kelang.

Harapan dan Tindakan Pemerintah ke Depan

Warga Pulau Kelang sangat berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat segera turun tangan membantu memperbaiki infrastruktur penahan ombak dan memberikan perlindungan yang memadai bagi komplek pemakaman. Bantuan teknis dan dana sangat diperlukan agar talud dapat diperkuat dan kawasan pemakaman dapat dipulihkan.

Perlindungan ini sangat penting untuk menjaga nilai sakral masyarakat Pulau Kelang. Selain itu, perlindungan juga berperan dalam keberlanjutan budaya setempat. Langkah ini juga diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih luas akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.

Simak dan ikuti terus Info Kejadian Maluku agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari regional.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari kumparan.com