Posted in

Gempa M 4,8 Guncang Ambon Maluku, Warga Rasakan Getaran Kuat

Pada Sabtu, 20 September 2025, pukul 15:54 WIT, wilayah Ambon, Maluku, diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,8.

Gempa M 4,8 Guncang Ambon Maluku, Warga Rasakan Getaran Kuat

Gempa tersebut berpusat di laut, sekitar 37 kilometer barat Ambon, dengan kedalaman 10 kilometer. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di bawah laut wilayah tersebut.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Maluku.

Gempa Magnitudo 4,8 Mengguncang Ambon

​Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 melanda wilayah perairan Ambon, Maluku, pada Sabtu, 20 September 2025. ​

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini terjadi pada pukul 15.54 WIT. ​Beberapa sumber lain juga mencatat waktu kejadian sekitar pukul 15.45 WIT atau 15.54 WIB. ​Pusat gempa memiliki kedalaman 10 kilometer.

Getaran gempa dirasakan cukup kuat di pusat kota Ambon, dengan skala intensitas III-IV MMI. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Skala ini menunjukkan bahwa guncangan terasa nyata di dalam rumah, seakan-akan ada truk melintas.

Beberapa warga bahkan terbangun dari tidur mereka akibat guncangan tersebut. Namun, ada juga yang menganggap gempa tersebut masih tergolong kecil dan biasa terjadi.

BMKG Mengimbau Kewaspadaan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Ambon untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan setelah gempa tektonik berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah tersebut pada Sabtu, 20 September 2025.

Gempa yang terjadi sekitar pukul 15.54 WIT ini berlokasi di laut, sekitar 37 kilometer barat Ambon, dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi. Hingga pukul 16.08 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

BMKG juga mengingatkan warga untuk memeriksa kondisi bangunan mereka sebelum kembali ke dalam rumah, terutama jika terdapat keretakan akibat guncangan. Jika bangunan mengalami kerusakan, disarankan untuk menghindari memasuki ruangan tersebut hingga dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi kebenarannya dan selalu mengacu pada informasi resmi dari BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah rawan gempa seperti Maluku.

Baca Juga: 

Kepanikan di Tengah Kota

Kepanikan-di-Tengah-Kota

Pada Sabtu, 20 September 2025, sekitar pukul 15.54 WIT, Kota Ambon, Maluku, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8. Guncangan yang terjadi di laut, sekitar 37 kilometer barat Ambon dengan kedalaman 10 kilometer, terasa cukup kuat di permukaan, terutama di pusat kota.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas guncangan mencapai skala III–IV MMI, yang berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah dan hampir semua penduduk merasakannya, bahkan banyak yang terbangun dari tiduran.

Akibat guncangan tersebut, warga Ambon panik dan berhamburan keluar dari rumah dan gedung. Pantauan di Jalan Samratulangi, Kecamatan Sirimau, menunjukkan warga keluar dari pertokoan dan rumah makan, menuju ke jalan raya.

Beberapa warga mengungkapkan bahwa meskipun getaran cukup terasa, mereka menganggapnya sebagai hal biasa. Namun, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami dan meminta masyarakat untuk tetap tenang serta mengikuti informasi resmi terkait perkembangan aktivitas seismik di Maluku.

Potensi Gempa di Wilayah Maluku

Wilayah Maluku, terutama bagian utara, dikenal sebagai zona rawan gempa bumi akibat aktivitas tektonik yang intens.

Fenomena ini disebabkan oleh adanya dua zona subduksi utama yang saling berinteraksi subduksi lempeng Pasifik ke bawah lempeng Eurasia di Laut Halmahera dan subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Sunda di Laut Banda.

Interaksi kedua lempeng ini menghasilkan potensi gempa megathrust yang signifikan. Sebagai contoh, potensi gempa megathrust di Maluku Utara diperkirakan mencapai magnitudo 8,2 skala Richter, yang dapat memicu tsunami besar

Langkah-langkah Mitigasi dan Kesiapsiagaan

​Pemerintah daerah dan BMKG terus bekerja sama dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana gempa bumi.

​Sosialisasi mengenai langkah-langkah evakuasi diri dan keluarga saat terjadi gempa, serta pentingnya memiliki rencana darurat, menjadi kunci dalam meminimalkan risiko dan dampak yang mungkin timbul. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti panduan keselamatan yang diberikan oleh pihak berwenang.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Maluku, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Maluku sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari potretmaluku.id