Seekor buaya berukuran 3 meter berhasil ditangkap di Seram Bagian Barat setelah membuat resah warga, dengan menggunakan umpan ayam sebagai pancingan.
Penangkapan ini merupakan respons terhadap keresahan yang ditimbulkan oleh kehadiran buaya di sekitar pemukiman warga. Info Kejadian Maluku akan membahas lebih dalam lagi mengenai buaya berukuran 3 meter berhasil ditangkap setelah meresahkan warga.
Kronologi Penangkapan Buaya
Penangkapan buaya sepanjang 3 meter ini dilakukan di Seram Bagian Barat. Buaya tersebut berhasil terjerat perangkap tali yang telah diberi umpan ayam. Keterangan dari Azam Tomagola, seorang warga setempat, menjelaskan bahwa buaya tersebut tertangkap setelah umpan ayam dimasukkan ke dalam perangkap tali.
Latar Belakang Keresahan Warga
Keresahan warga terhadap buaya bukan kali ini saja terjadi di wilayah tersebut. Sebelumnya, pada 27 Februari 2019, seekor buaya sepanjang 2 meter juga berhasil ditangkap oleh warga di Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBT), Maluku. Buaya tersebut ditangkap karena sering memangsa ayam milik warga.
Selanjutnya, pada 1 Maret 2019, buaya muara yang memangsa ternak warga di Seram juga diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setelah ditangkap menggunakan jerat umpan bangkai ayam dan tasi. Warga melaporkan penangkapan ini kepada petugas BKSDA, yang kemudian akan melakukan penanganan lebih lanjut.
Kemudian, pada 6 Maret 2019, seekor anak buaya berukuran 1 meter juga ditangkap warga di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Sirimau, Ambon. Kejadian-kejadian ini menunjukkan pola keresahan warga akibat interaksi dengan buaya di wilayah tersebut, yang seringkali berakhir dengan penangkapan menggunakan umpan ayam atau bangkai ayam.
Peran Umpan Ayam dalam Penangkapan
Penggunaan umpan ayam atau bangkai ayam terbukti efektif dalam penangkapan buaya-buaya yang meresahkan warga di Seram Bagian Barat. Metode ini merupakan cara yang umum digunakan oleh warga setempat untuk menarik perhatian buaya dan menjebaknya. Dengan umpan ayam, buaya yang kerap mendekati pemukiman atau memangsa ternak warga menjadi lebih mudah untuk ditangkap.
Baca Juga: Komisi VII DPR RI Dukung Penuh Pengembangan Pariwisata di Maluku
Tindak Lanjut Setelah Penangkapan
Setelah penangkapan, biasanya warga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang, seperti BKSDA. Petugas BKSDA kemudian akan mengambil alih penanganan buaya yang tertangkap untuk memastikan keselamatan buaya maupun warga.
Penyerahan buaya kepada BKSDA bertujuan untuk rehabilitasi atau relokasi ke habitat yang lebih aman, jauh dari pemukiman warga. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah konflik antara manusia dan satwa liar.
Konservasi dan Mitigasi Konflik
Konflik antara manusia dan buaya seringkali terjadi karena adanya perluasan pemukiman atau aktivitas manusia yang berdekatan dengan habitat alami buaya. Edukasi kepada masyarakat mengenai cara hidup buaya dan langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk mengurangi insiden.
Selain itu, upaya konservasi habitat buaya juga perlu dilakukan untuk memastikan buaya memiliki ruang hidup yang cukup dan tidak terpaksa mencari makan di area pemukiman. Penangkapan buaya yang meresahkan merupakan langkah mitigasi jangka pendek, namun solusi jangka panjang memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif, melibatkan pelestarian habitat dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai berita viral dan terbaru hanya di Info Kejadian Maluku.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari detik.com