Kasus penyakit diare di Dusun Fadol, Kecamatan Kur Selatan, Kota Tual, Provinsi Maluku Tenggara, saat ini tengah menjadi perhatian serius.
Data terbaru menunjukkan bahwa sejak 10 Juni 2025, sudah terjadi 9 kasus diare dengan peningkatan 4 kasus dalam waktu kurang dari satu pekan. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah karena risiko penyebaran penyakit yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Di bawah ini, Info Kejadian Maluku akan membahas penyebab serta upaya penanganannya secara lengkap.
Peningkatan Kasus Diare di Dusun Fadol
Menurut laporan resmi dari Dinas Kesehatan Kota Tual, dari 9 kasus diare yang tercatat, pasien terdiri dari berbagai kelompok usia, yakni 3 balita, 3 anak-anak, 2 orang dewasa, dan 1 lansia.
Dari jumlah tersebut, 3 pasien sudah dinyatakan sembuh. Sementara sisanya masih mendapatkan perawatan intensif dari tenaga kesehatan Puskesmas Mangur yang berada di sekitar lokasi.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Tual, Moksen Ohoiuf, menyampaikan bahwa obat-obatan yang tersedia untuk menangani penyakit ini masih mencukupi dan pihaknya berkomitmen untuk menambah stok jika diperlukan.
Bahkan, sesuai arahan dari Wali Kota Tual, Akhmad Yani Renuat, tim reaksi cepat telah melakukan koordinasi bersama tenaga medis setempat untuk penanganan kasus ini, termasuk menyiapkan tenaga tambahan jika kondisi cuaca memungkinkan.
Penyebab Utama Diare
Diare merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer atau berair lebih dari tiga kali dalam sehari. Penyebab diare umumnya berkaitan dengan konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh virus, bakteri, atau parasit.
Dalam kasus di Dusun Fadol, dugaan kuat penyebab meningkatnya kasus diare adalah karena konsumsi makanan yang tidak higienis dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan makanan.
Dilansir dari sumber terpercaya seperti Alodokter.com, salah satu faktor risiko utama diare adalah jajan sembarangan, terutama makanan dari pedagang kaki lima yang kebersihannya belum tentu terjamin.
Kuliner pinggir jalan yang disukai banyak orang seringkali disimpan tanpa penutup, sehingga mudah terpapar debu, kotoran, atau bahkan serangga yang dapat membawa kuman penyakit. Selain itu, air minum yang tidak bersih dan sanitasi lingkungan yang buruk juga turut memperbesar risiko penyebaran diare di masyarakat.
Baca Juga:
Pentingnya Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Untuk mengantisipasi dan menekan angka kasus diare, pemerintah setempat mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan.
Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mengonsumsi makanan yang dimasak matang, dan menggunakan air bersih untuk minum dan memasak sangat dianjurkan.
Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi kunci penting. Sampah harus dibuang pada tempatnya, serta menjaga saluran air dan sanitasi agar tidak tercemar. Lingkungan yang bersih akan membantu mengurangi kemungkinan berkembangnya bakteri dan virus penyebab diare.
Kabag Protokol Setda Kota Tual juga mengingatkan warga agar tidak mengabaikan gejala diare yang muncul, terutama pada balita dan lansia yang memiliki risiko komplikasi lebih tinggi.
Jika diare berlangsung lebih dari dua hari atau disertai demam tinggi, dehidrasi, dan darah pada tinja, segera lakukan pemeriksaan medis agar penanganan cepat dapat diberikan.
Upaya Pemerintah dan Tenaga Kesehatan
Pemerintah Kota Tual melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat telah mengerahkan tim reaksi cepat untuk menangani kasus ini.
Selain memberikan perawatan langsung kepada pasien, mereka juga melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kebersihan makanan serta lingkungan.
Obat-obatan yang cukup juga telah disediakan untuk mengatasi kasus diare, termasuk oralit untuk mencegah dehidrasi. Jika diperlukan, tenaga medis siap menambah jumlah petugas kesehatan di lokasi terdampak agar pelayanan kesehatan dapat berjalan optimal.
Selain itu, pemerintah berencana melakukan pemantauan berkala untuk mendeteksi kemungkinan lonjakan kasus baru dan mengantisipasi penyebaran lebih luas. Koordinasi lintas sektor juga dijalankan, melibatkan instansi terkait seperti dinas lingkungan hidup dan badan kebersihan kota untuk menjaga kebersihan fasilitas umum dan sanitasi.
Kesimpulan
Kasus diare di Dusun Fadol, Kecamatan Kur Selatan, Kota Tual terus meningkat. Hal ini menjadi peringatan penting bagi kita semua. Penyakit diare bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Terutama jika kebersihan dan sanitasi lingkungan kurang diperhatikan. Penyebab utama diare adalah konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Namun, hal ini bisa dicegah dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Penanganan tepat dari tenaga kesehatan sangat dibutuhkan. Dukungan penuh dari pemerintah daerah juga sangat penting. Kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat harus terus ditingkatkan.
Kerja sama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat sangat diharapkan. Dengan begitu, penyebaran diare dapat dikendalikan dan kesehatan warga tetap terjaga. Simak dan ikuti terus Info Kejadian Maluku agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari enesis.com
- Gambar Kedua dari id.pinterest.com