Pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku, menjadi salah satu proyek strategis nasional yang menyita perhatian publik.
Proyek yang dimulai sejak Desember 2017 ini menelan anggaran sekitar Rp 2,08 triliun dan bertujuan untuk mendukung ketahanan air dan swasembada pangan di wilayah Maluku. Dibawah ini Info Kejadian Maluku akan membahas progresnya sudah cukup signifikan, proyek ini juga menghadapi berbagai tantangan dan kritik terkait keterlambatan penyelesaian dan dugaan penyimpangan anggaran.
Sejarah dan Tujuan Pembangunan Bendungan Way Apu
Bendungan Way Apu dirancang sebagai infrastruktur multifungsi yang memiliki kapasitas tampung air sebesar 50,05 juta meter kubik. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan air irigasi bagi sekitar 10.000 hektar lahan pertanian, menyediakan air baku, mengendalikan banjir, serta menghasilkan listrik sebesar 8 MW yang dapat menerangi sekitar 8.750 rumah di Maluku.
Selain itu, bendungan ini juga diharapkan menjadi objek wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian lokal. Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku.
Progres Pembangunan dan Pembagian Paket Kerja
Pekerjaan pembangunan Bendungan Way Apu terbagi menjadi dua paket utama. Paket pertama meliputi konstruksi bangunan utama bendungan yang dikerjakan oleh konsorsium PT PP dan Adhi Karya dengan nilai kontrak sekitar Rp 1,11 triliun.
Paket kedua adalah konstruksi bendungan pelimpah (spillway) yang dikerjakan oleh konsorsium PT Hutama Karya dan Jakon dengan nilai kontrak sekitar Rp 1,013 triliun. Hingga pertengahan 2025, progres konstruksi bendungan ini telah mencapai sekitar 79,8 persen, dengan target penyelesaian penuh pada tahun 2026.
Hambatan dan Kritik Terhadap Proyek
Meski progres pembangunan sudah berjalan cukup lama, proyek ini belum rampung sesuai target awal yang dijadwalkan selesai pada 2024. Salah satu hambatan utama adalah proses pembebasan lahan yang memakan waktu lebih lama dari perkiraan.
Selain itu, berbagai pihak, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Maluku dan himpunan mahasiswa lainnya, menyoroti lambatnya penyelesaian proyek dan menduga adanya penyimpangan serta korupsi dalam pengelolaan anggaran proyek yang mencapai lebih dari Rp 2 triliun.
Baca Juga:
Komitmen Pemerintah dan Upaya Percepatan Penyelesaian
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan mempercepat penyelesaian Bendungan Way Apu. Meskipun ada pengurangan anggaran dalam beberapa tahap, proyek ini tetap menjadi prioritas nasional.
Perannya yang strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya air di Maluku. Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku menyatakan bahwa proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat setelah selesai, termasuk pengendalian banjir dan penyediaan energi listrik terbarukan.
Manfaat Bendungan Bagi Masyarakat Maluku
Setelah rampung, Bendungan Way Apu diperkirakan akan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Maluku. Selain menyediakan air irigasi yang cukup untuk 10.000 hektar sawah, bendungan ini juga akan menyediakan air baku dengan debit 0,5 meter kubik per detik dan mampu mereduksi banjir hingga 557 meter kubik per detik.
Selain itu, pembangkit listrik tenaga air yang terintegrasi akan menyuplai listrik bagi ribuan rumah, meningkatkan kualitas hidup dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Potensi pariwisata yang muncul juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah.
Tantangan Ke Depan dan Harapan Penyelesaian
Meski sudah mencapai kemajuan signifikan, tantangan terbesar proyek ini adalah penyelesaian tepat waktu dan pengelolaan anggaran yang transparan. Pengawasan ketat dari pemerintah dan lembaga terkait sangat diperlukan untuk memastikan proyek ini tidak lagi mengalami keterlambatan dan penyimpangan.
Harapan besar ditujukan agar Bendungan Way Apu dapat segera beroperasi penuh pada 2026. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Maluku dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Proyek Bendungan Way Apu di Maluku, dengan nilai investasi mencapai Rp 2,08 triliun, merupakan salah satu proyek strategis nasional. Sangat penting untuk ketahanan pangan, pengendalian banjir, dan penyediaan energi terbarukan di wilayah Maluku.
Meskipun pembangunan telah berlangsung sejak 2017 dan progresnya sudah cukup maju, proyek ini menghadapi berbagai hambatan seperti keterlambatan pembebasan lahan. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Maluku.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari garut.pikiran-rakyat.com
- Gambar Kedua dari finance.detik.com