Pemerintah percepat pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku, untuk ketahanan air dan pangan nasional.
Saat ini, progres pembangunan bendungan tersebut telah mencapai 79,8 persen dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada tahun 2026. Dengan kapasitas besar dan manfaat multifungsi, bendungan ini akan menjadi tulang punggung pertanian, pengendalian banjir, penyedia air baku, pembangkit listrik, hingga destinasi wisata baru di wilayah timur Indonesia.
Di bawah ini Info Kejadian Maluku akan membahas secara lengkap progres pembangunan Bendungan Way Apu dan manfaat strategisnya bagi Maluku.
Menjawab Tantangan Air dan Pangan di Maluku
Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi pertanian dan perkebunan cukup besar, namun masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketersediaan air, terutama saat musim kemarau.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjawab tantangan tersebut dengan membangun Bendungan Way Apu. Menurut Menteri PU Dody Hanggodo, pembangunan bendungan bukan hanya proyek infrastruktur semata, melainkan fondasi utama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Kita sepakat bahwa infrastruktur sumber daya air sangat penting untuk mencapai swasembada pangan. Salah satunya adalah pembangunan bendungan yang kemudian disalurkan melalui sistem irigasi primer, sekunder, hingga tersier langsung ke lahan pertanian,” ungkap Dody.
Dengan rampungnya bendungan ini, air akan disalurkan ke lahan pertanian masyarakat melalui jaringan irigasi yang dirancang secara sistematis. Ini diharapkan akan menghidupkan kembali produktivitas pertanian di Maluku yang selama ini terkendala pasokan air.
Proyek Multitahun Dengan Dua Paket Pekerjaan Besar
Bendungan Way Apu mulai dibangun sejak Desember 2017 dan menjadi salah satu proyek strategis nasional di wilayah timur Indonesia. Proyek ini terbagi dalam dua paket konstruksi utama. Paket pertama dikerjakan oleh PT PP–Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak Rp1,11 triliun dan meliputi pembangunan bendungan utama.
Sementara paket kedua ditangani oleh PT Hutama Karya–Jaya Konstruksi KSO senilai Rp1,04 triliun untuk pembangunan spillway atau bendungan pelimpah. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Magdalena Tanga, menyampaikan bahwa progres fisik hingga akhir Juni 2025 telah mencapai 79,8 persen.
“Kami menargetkan seluruh pekerjaan konstruksi selesai pada 2026. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pembangunan jaringan irigasi agar air dari bendungan dapat langsung dimanfaatkan oleh petani,” ujar Magdalena.
Adapun pekerjaan konstruksi yang masih berlangsung antara lain penimbunan maincofferdam dan main dam, drilling dan grouting main dam, pembetonan spillway, hingga pekerjaan saluran pengarah dan bangunan pengambilan air.
Baca Juga:
Spesifikasi dan Kapasitas Bendungan Way Apu
Bendungan Way Apu dirancang dengan spesifikasi teknis yang cukup besar dan kokoh. Tinggi bendungan mencapai 69 meter dengan lebar puncak 12 meter dan panjang puncak 490 meter. Luas genangan mencapai 273,79 hektare, sedangkan kapasitas tampungan airnya mencapai 50,05 juta meter kubik.
Dari sisi manfaat, bendungan ini akan sangat vital dalam mengairi 10.562 hektare lahan pertanian, yang tentu saja menjadi penggerak ekonomi utama masyarakat di wilayah sekitar. Selain itu, bendungan ini juga akan memasok air baku sebesar 0,205 meter kubik per detik untuk kebutuhan masyarakat dan industri di Pulau Buru.
Salah satu keunggulan lainnya adalah kemampuan Bendungan Way Apu dalam mereduksi banjir hingga 394 meter kubik per detik, sehingga sangat efektif dalam mencegah bencana saat musim hujan. Tak hanya itu, bendungan ini juga dirancang untuk menghasilkan listrik sebesar 8 MW, cukup untuk menerangi sekitar 8.750 rumah tangga berdaya 900 watt.
Potensi Pariwisata dan Pendorong Ekonomi Daerah
Di luar manfaat teknis dan fungsional, Bendungan Way Apu juga diproyeksikan menjadi kawasan wisata baru di Maluku. Dengan hamparan air yang luas dan pemandangan alam sekitar yang asri, kawasan ini memiliki daya tarik tinggi untuk wisata air, edukasi, maupun wisata alam.
Pemerintah daerah diharapkan turut berperan aktif dalam mengembangkan potensi ini melalui penyediaan akses jalan yang nyaman, fasilitas umum seperti toilet dan tempat parkir, serta promosi digital yang masif. Kehadiran wisata di sekitar bendungan tidak hanya akan memperkuat ekonomi lokal tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga.
“Bendungan ini bukan hanya soal air, tetapi juga tentang masa depan ekonomi, energi, dan ketahanan pangan Maluku,” ujar Magdalena.
Kesimpulan
Pembangunan Bendungan Way Apu merupakan salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah dalam membangun Indonesia dari pinggiran, khususnya kawasan timur. Progres pembangunan Bendungan Way Apu telah mendekati 80 persen dan ditargetkan beroperasi pada 2026.
Kehadirannya diproyeksikan membawa dampak besar bagi ketahanan pangan, penyediaan energi, pengendalian banjir, serta pengembangan pariwisata di Maluku. Kehadirannya akan menjadi simbol kemajuan dan harapan baru bagi masyarakat Pulau Buru dan sekitarnya.
Simak dan ikuti terus Info Kejadian Maluku agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.idxchannel.com
- Gambar Kedua dari voi.id