Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, melakukan kunjungan langsung ke sejumlah lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Ambon pada Minggu, 22 Juni 2025, untuk bantu korban yang terdampak bencana secara langsung.
Bencana ini terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut sejak Sabtu, 21 Juni 2025, mengakibatkan satu warga meninggal dunia, seorang anak terluka, serta ratusan rumah terendam dan puluhan lainnya rusak. Info Kejadian Maluku akan membahas secara lengkap mengenai aksi cepat Gubernur Maluku dalam menangani dampak banjir dan longsor di Kota Ambon pada Juni 2025.
Dampak Bencana Banjir dan Longsor di Kota Ambon
Kota Ambon mengalami hujan deras dan cuaca ekstrem pada Sabtu, 21 Juni 2025, yang memicu banjir dan tanah longsor di setidaknya lima kecamatan berbeda. Bencana ini menyebabkan satu korban meninggal dunia, seorang anak terluka, serta ratusan rumah terendam air dan puluhan rumah mengalami kerusakan berat.
Selain kerusakan fisik, musibah tersebut juga menimbulkan trauma dan kesulitan besar bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan akses jalan. Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Negeri Naku, Kecamatan Leitimur Selatan.
Longsor di kawasan ini tidak hanya menutup akses jalan utama, tapi juga memutus konektivitas antar desa. Kondisi ini menyulitkan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan memperlambat proses evakuasi serta distribusi bantuan.
Kawasan lain yang mengalami kerusakan signifikan adalah Negeri Hative Kecil, Kecamatan Sirimau, yang juga terdampak longsor dan banjir. Kerusakan infrastruktur dan terputusnya jalur transportasi membuat warga semakin rentan terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pelayanan kesehatan.
Kunjungan Langsung Gubernur Maluku ke Lokasi Bencana
Menanggapi kondisi darurat ini, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa segera melakukan peninjauan ke lokasi terdampak pada Minggu, 22 Juni 2025. Dalam kunjungannya, Hendrik didampingi oleh Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena dan sejumlah pejabat penting dari Pemerintah Provinsi Maluku.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi masyarakat dan mencari solusi cepat untuk penanganan dampak bencana. Di Negeri Naku, Gubernur dan rombongan menyaksikan langsung kerusakan parah akibat longsor yang menutupi jalan-jalan utama dan memutus akses antar desa.
“Setelah melakukan peninjauan, saya dan Walikota akan membahasnya secara kolaboratif antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon. Tujuannya adalah dalam waktu secepatnya kita harus bisa keluar dengan solusi untuk memitigasi dampak dari bencana ini, agar bisa meringankan beban masyarakat,” ujar Hendrik.
Kunjungan dilanjutkan ke Negeri Hative Kecil, di mana kondisi longsor dan banjir juga sangat mengkhawatirkan. Di lokasi ini, Gubernur menyerahkan bantuan langsung berupa tenda darurat, terpal pelindung, makanan siap saji. Serta bantuan materi lain yang sangat dibutuhkan warga terdampak.
Baca Juga:
Respons dan Dukungan Pemerintah Serta Masyarakat
Respon cepat dari pemerintah melalui kunjungan dan pemberian bantuan ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat dan pemerintah desa setempat. Raja Negeri Hative Kecil menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian serius yang diberikan oleh Gubernur dan Wali Kota.
“Atas nama pemerintah Negeri Hative Kecil, saya menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Gubernur Maluku, Bapak Wali Kota Ambon, dan rombongan yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada kami di sini,” ujar sang raja.
Bantuan tenda dan makanan siap saji menjadi sangat krusial mengingat banyak warga yang kehilangan rumah dan belum bisa kembali ke tempat tinggal mereka. Kehadiran pemerintah secara langsung juga meningkatkan semangat dan keyakinan masyarakat bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi bencana.
Selain bantuan fisik, Gubernur Hendrik juga mengajak masyarakat untuk terus memberikan dukungan moral dan doa agar pemerintah bisa segera mengatasi masalah ini. Dia berharap masyarakat yang terdampak tetap kuat dan bersabar dalam menghadapi masa-masa sulit.
Upaya Mitigasi dan Pemulihan Pasca Bencana
Setelah peninjauan lapangan, Pemerintah Provinsi Maluku bersama Pemerintah Kota Ambon berkomitmen melakukan langkah-langkah mitigasi jangka pendek dan panjang. Mitigasi ini mencakup perbaikan akses jalan yang tertutup longsor, pemulihan infrastruktur rusak, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana di masa mendatang.
Solusi yang akan dibahas melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga relawan dan komunitas lokal. Kolaborasi ini diharapkan bisa mempercepat proses pemulihan sekaligus meminimalisasi dampak jika terjadi bencana serupa di masa depan.
Selain itu, bantuan kemanusiaan akan terus disalurkan secara berkala agar kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama masa pemulihan. Penyediaan tenda darurat dan makanan siap saji menjadi prioritas utama untuk menghindari risiko kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup sementara korban bencana belum dapat kembali ke rumah mereka.
Kesimpulan
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Ambon pada Juni 2025 menimbulkan dampak besar bagi warga. Korban jiwa dan kerusakan rumah serta infrastruktur menjadi perhatian utama. Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa langsung turun ke lokasi terdampak. Ia memberikan bantuan berupa tenda, makanan siap saji, dan kebutuhan penting lainnya.
Langkah cepat ini menunjukkan kepedulian nyata dari pemerintah daerah. Pemerintah Provinsi dan Kota Ambon bekerja sama menangani bencana ini. Sinergi mereka diharapkan mempercepat proses pemulihan. Masyarakat juga menunjukkan semangat dan ketangguhan menghadapi situasi ini.
Bantuan yang diberikan bukan hanya berbentuk materi. Lebih dari itu, bantuan menjadi simbol kepedulian dan solidaritas yang menguatkan para korban. Simak dan ikuti terus Info Kejadian Maluku agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari regional.kompas.com
- Gambar Kedua dari www.kabartimurnews.com